Batu Makadam
Material Kuat dan Stabil untuk Pondasi Jalan dan Infrastruktur
Batu makadam merupakan jenis batu pecah berukuran sedang (sekitar 3–7 cm) yang digunakan sebagai lapisan dasar dalam konstruksi jalan, area parkir, maupun bantalan rel kereta api. Material ini dihasilkan melalui proses penghancuran batuan besar menggunakan mesin crusher, menghasilkan batu dengan kekuatan tinggi dan bentuk tidak beraturan. Batu makadam dipilih karena mampu memberikan stabilitas struktural, mendukung daya tahan beban berat, serta memiliki kemampuan drainase yang baik untuk mencegah genangan air di lapisan pondasi.
Karakteristik Batu Makadam
Batu makadam memiliki ukuran bervariasi antara 3–5 cm hingga 5–7 cm, disesuaikan dengan kebutuhan dan lapisan konstruksi yang akan dibuat. Bentuknya berupa pecahan tidak beraturan dengan permukaan kasar, umumnya berwarna hitam keabu-abuan, meskipun warna dapat berbeda tergantung sumber materialnya. Dengan kepadatan dan kekuatan yang tinggi, batu makadam lebih unggul dibandingkan batu screening atau sirdam, menjadikannya pilihan ideal untuk lapisan dasar yang memerlukan daya dukung dan kestabilan maksimal.
Kegunaan Batu Makadam:
Lapisan Dasar Jalan: Digunakan sebagai pondasi jalan yang kuat dan stabil sebelum
penerapan lapisan aspal atau beton.
Bantalan Rel Kereta Api: Berfungsi sebagai
penopang beban dan peredam getaran dari pergerakan kereta, menjaga kestabilan jalur rel.
Pengurugan dan Pengerasan Lahan: Ideal untuk pengurugan lahan atau pembuatan jalur
yang lebih keras dan stabil.
Perbaikan Jalan: Dapat digunakan untuk menambal
lubang atau kerusakan pada permukaan jalan yang sudah ada.
Drainase: Membantu
aliran air sehingga mencegah genangan yang berpotensi merusak struktur jalan.
